story

Rabu, 28 Desember 2016

Dia

Kata siapa sepatu tidak layak untuk memiliki perasaan? Kata siapa angin yang berhembus tidak layak untuk menyampaikan pesan? Batinku yang terus bertanya-tanya didepan sepasang sepatu dan ditemani angin sepoi yang malu untuk menghembuskan dirinya. Aku semakin tidak setuju dengan takdir yang diberikan kepada mereka. Mengapa angin tak bisa menyampaikan pesan bahagia yang ia dapat kepada setiap orang yang ia temui? Mengapa sepatu tak bisa memiliki perasaan cinta karena mereka selalu bersama?
 Lamunan ini tak akan ada habisnya jika berpikiran seperti itu. Tak akan ada habisnya. Untung saja Dia membuyarkan lamunanku dengan tawanya. Seketika aku tersenyum melihat tawanya melihat dua anak kecil yang sedang bermain di taman ini. ah, tawa yang selalu aku rindukan ketika berada jauh darinya. Bisa saja aku memintanya untuk tertawa, tetapi tidak bisa aku melihat tawanya yang lepas dan tanpa beban ini. Seperti tidak ada yang membebani pikirannya.
Dia adalah orang yang selalu ada didekatku, selalu membuatku tersenyum dan tertawa setiap melihat tingkahnya yang terkadang seperti anak kecil. Sayangnya, kebahagiaan yang dia berikan tidak sebanding dengan kenyataan yang ada.
Jika pertemuanku dengannya membuat jantungku berdetak kencang, apa artinya ini? Jika setiap bertatap muka aku terlalu takut melihat matanya, apa artinya ini? Jika aku jauh darinya hanya beberapa menit saja sudah ada rasa rindu yang tumbuh, apa artinya perasaan ini? Kata mereka ini adalah perasaan orang yang sedang jatuh cinta.
Ya, aku jatuh cinta.
Dia. Sejak awal aku belum menjelaskan siapa sebenarnya Dia.
Dia adalah seseorang yang selalu membuatku bahagia, selalu membuat rindu jika jauh darinya, selalu membuatku tak kuasa untuk menatap matanya yang indah itu, dan telah membuatku jatuh cinta padanya.
Cinta memang sesuatu yang indah kata orang. Tapi tidak bagiku. aku ingin perasaan ini hilang setelah aku teringat akan kenyataan yang terjadi. aku dan dia adalah sepasang “sepatu”
Aku tidak mau merasakan jatuh cinta jika akhirnya akan seperti ini. bahwa aku harus melepaskan dia dari aku.
Perkenalkan, Dia yang telah membuatku jatuh cinta untuk pertama kalinya. Hanya padanya aku merasakan hal ini. Ah, maaf ternyata aku tidak bisa mengatakannya. Dia adalah Dia.

RoosendyAP



Tidak ada komentar:

Posting Komentar