Kata siapa
sepatu tidak layak untuk memiliki perasaan? Kata siapa angin yang berhembus
tidak layak untuk menyampaikan pesan? Batinku yang terus bertanya-tanya didepan
sepasang sepatu dan ditemani angin sepoi yang malu untuk menghembuskan dirinya.
Aku semakin tidak setuju dengan takdir yang diberikan kepada mereka. Mengapa
angin tak bisa menyampaikan pesan bahagia yang ia dapat kepada setiap orang
yang ia temui? Mengapa sepatu tak bisa memiliki perasaan cinta karena mereka
selalu bersama?
Lamunan ini tak akan ada habisnya jika
berpikiran seperti itu. Tak akan ada habisnya. Untung saja Dia
membuyarkan lamunanku dengan tawanya. Seketika aku tersenyum melihat tawanya
melihat dua anak kecil yang sedang bermain di taman ini. ah, tawa yang
selalu aku rindukan ketika berada jauh darinya. Bisa saja aku memintanya untuk
tertawa, tetapi tidak bisa aku melihat tawanya yang lepas dan tanpa beban ini.
Seperti tidak ada yang membebani pikirannya.
Dia adalah orang yang selalu ada didekatku, selalu membuatku
tersenyum dan tertawa setiap melihat tingkahnya yang terkadang seperti anak
kecil. Sayangnya, kebahagiaan yang dia berikan tidak sebanding dengan kenyataan
yang ada.
Jika
pertemuanku dengannya membuat jantungku berdetak kencang, apa artinya ini? Jika
setiap bertatap muka aku terlalu takut melihat matanya, apa artinya ini? Jika
aku jauh darinya hanya beberapa menit saja sudah ada rasa rindu yang tumbuh,
apa artinya perasaan ini? Kata mereka ini adalah perasaan orang yang sedang
jatuh cinta.
Ya, aku
jatuh cinta.
Dia. Sejak awal aku belum menjelaskan siapa sebenarnya Dia.
Dia adalah seseorang yang selalu membuatku bahagia, selalu
membuat rindu jika jauh darinya, selalu membuatku tak kuasa untuk menatap
matanya yang indah itu, dan telah membuatku jatuh cinta padanya.
Cinta
memang sesuatu yang indah kata orang. Tapi tidak bagiku. aku ingin perasaan ini
hilang setelah aku teringat akan kenyataan yang terjadi. aku dan dia adalah
sepasang “sepatu”
Aku tidak
mau merasakan jatuh cinta jika akhirnya akan seperti ini. bahwa aku harus
melepaskan dia dari aku.
Perkenalkan,
Dia yang telah membuatku jatuh cinta untuk pertama kalinya. Hanya padanya aku
merasakan hal ini. Ah, maaf ternyata aku tidak bisa mengatakannya. Dia adalah Dia.
RoosendyAP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar